GRESIK, 25 Oktober 2022 - Kekerasan dan bullying kepada anak-anak dan perempuan telah merebak saat ini. Tidak terkecuali di Kabupaten Gresik. Untuk itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah memastikan Pemerintah Kabupaten Gresik akan terus berupaya dalam mengatasi hal tersebut.
"Kami di kabupaten Gresik harus melindungi seluruh warga masyarakat termasuk anak-anak, maka anak-anak tidak hanya bisa bicara kepada para orang tua, guru dan kepala sekolah, tapi juga langsung kepada Pemerintah Kabupaten Gresik" ujar wabup saat sosialisasi pencegahan kekerasan pada anak dan perempuan di SMAN 1 Manyar, Selasa (25/10).
Lebih lanjut, Bu Min sapaan akrab wabup menegaskan, saat ini kekerasan yang kerap terjadi, banyak melibatkan orang terdekat. Menurutnya, masyarakat terutama anak-anak perlu tahu bagaimana cara menghindarinya.
"Maka ini harus kita sosialisasikan kepada anak-anak agar tahu. Sehingga ini nantinya bisa menjadikan anak-anak lebih waspada dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan" ujar Bu Min.
"Secara keilmuan, dinamakan anak apabila masih di bawah 18 tahun. Dan yang harus dilindungi dari anak-anak ini adalah Kekerasan secara psikis, fisik, sampai dengan seksual." imbuhnya.
Untuk itu, Gresik juga memiliki sebuah komunitas dalam menerima laporan dan aspirasi para anak-anak, yang bernama Komunitas Anak Gresik (KAG). Tidak hanya laporan, KAG juga akan memberikan berbagai macam program untuk menunjang tumbuh kembang anak-anak di Gresik.
Kepala Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik Syaifuddin Ghozali juga menambahkan, kegiatan sosialisasi ini merupakan upaya dalam menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Harapannya, generasi mendatang dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan siap menggantikan generasi yang sekarang.
"Masa depan kita nanti akan kalian gantikan, di pundak kalianlah masa depan ini ditumpuhkan, oleh karena itu adik-adik harus siap dengan segala hal. Tidak hanya pendidikan formal tapi juga bagaimana menyiapkan generasi bebas dari kekerasan anak" ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 1 Manyar Dian Kartikowati turut menyampaikan, dalam menangani kekerasan dan bullying. Sekolahnya telah menerapkan berbagai macam peraturan yang berlandaskan ramah anak.
"Mengantisipasi hal tersebut, SMAN 1 Manyar ini pada tahun 2019 ditetapkan sebagai sekolah ramah anak, sehingga segala aktivitas di sekolah ini berdasarkan aturan tanpa kekerasan dan bullying" katanya.
Untuk itu SMAN 1 Manyar juga membentuk kelompok bimbingan teman sebaya. Dimana ini menjadi salah satu program dari Bimbingan Konseling (BK) yang dapat membantu siswa yang mengalami kekerasan atau bullying.
Hadir dalam sosialisasi, Kepala Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik Syaifuddin Ghozali, Kepala Sekolah SMAN 1 Manyar Dian Kartikowati, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Gresik Ima Fitri Sholichah selaku narasumber, serta para guru dan siswa SMAN 1 Manyar. (tlh)